Langsung ke konten utama

Menulis Sebagai Self Healing

Sebagai seseorang yang gemar menulis dan mencoba masuk ke dalam dunia kepenulisan secara profesional, saya tertarik mempelajari semua hal yang berkaitan dengan dunia kepenulisan. Satu hal yang menarik, ketika saya mempelajari mengenai salah satu keajaiban dari menulis yaitu sebagai self-healing.


Self-Healing dapat dikatakan sebagai suatu proses pemulihan dari gangguan psikologis yang dilakukan oleh diri sendiri. Gangguan psikologis disini bisa berupa trauma, luka masa lalu, kesedihan yang berlangsung lama, sering merasa cemas, halusinasi bahkan bisa mengacu pada depresi. 


Tahukah Anda, sebuah survei menyampaikan kalau seorang manusia mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri kira-kira 18 hingga 75%. Hal ini dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan psikologi manusia tersebut. 


Lantas mengapa menulis dapat digunakan sebagai sarana self-healing?

Sebagai pengantar, menulis sendiri sudah menjadi sarana terapi sejak tahun 1989. Dimana menulis sebagai terapi diperkenalkan oleh Pennebeker, seorang ahli psikologi sosial yang meneliti mengenai manfaat menulis pada penderita post traumatic disorder. Sejak tahun 1989 hingga kini, menulis masih digunakan sebagai sarana untuk memulihkan diri sendiri.


Jikalau tadi membahas dari perspektif kedokteran, sekarang saya akan mengutarakan alasan dari bidang kepenulisan. Menulis sejatinya merupakan proses transisi seseorang dari segi personal menuju publik, maksudnya adalah melalui menulis kita bisa mengutarakan apa yang dirasakan/terpendam dalam diri menjadi sebuah karya yang dipublikasikan pada khalayak ramai. Contoh sederhana karya yang lahir dari pengutaraan isi hati adalah puisi ataupun sajak. Selain itu, menulis merupakan proses melepaskan sesuatu. Ketika kita menuliskan apa yang kita rasakan, energi yang memenuhi tubuh kita atas hal tersebut akan ditransformasi ke tulisan anda.


Semua manusia bisa menulis, saya percaya itu. Contoh sederhananya adalah ketika kita mendapat tugas Bahasa Indonesia untuk mengarang cerita liburan, atau menulis karya tulis ilmiah sebagai pertanggungjawaban atas gelar lulusan perkuliahan. Selain itu (kalau kalian belum percaya kalau menulis adalah kemampuan semua manusia), coba ingat-ingat lagi bagaimana kepiawaian jari-jari kalian dalam merangkai quotes dan caption di sosial media.


Apa yang harus ditulis? Tema apa yang harus digambarkan untuk melaksanakan self healing? Mari kita bahas satu persatu disini.

  1. Menulis Bebas

Hal pertama yang paling saya sarankan adalah menulis dengan bebas dan tidak terikat pada apapun. Tuliskan saja apapun yang ingin kamu utarakan, apapun yang ingin kamu katakan, apapun yang ingin kamu utarakan atau apapun yang ingin disampaikan. Kalau kamu sedang marah, silahkan mengeluarkan amarah di tulisan kamu. Kalau kamu sedang sedih, utarakan semua kesedihanmu. Begitu juga dengan perasaan kamu lainnya. Inti dari menulis bebas adalah mengeluarkan semua uneg-uneg yang dirasakan dalam sebuah tulisan. Percayalah, ini akan membuatmu merasa lebih lega.


  1. Menulis Puisi

Kalau kalian sudah sering menulis bebas, saya bisa mengusulkan untuk mulai mencoba menulis puisi. Menulis puisi menurut saya cukup mudah dilakukan, apalagi ketika tubuh kita dipenuhi oleh energi tertentu. Misalnya ketika Anda dipenuhi kegalauan, saya bisa menjamin kalau Anda akan sangat baik menulis puisi sendu dan juga puisi cinta. Silahkan saja dicoba kalau tidak percaya.. He He He…


Selain dapat mengutarakan uneg-uneg, menulis puisi apabila ditekuni secara terus menerus juga bisa menjadi sumber penghasilan loh! Anda bisa mengeluarkan semua beban dalam diri sembari mencari uang, menarik bukan?


  1. Menulis Surat

Nah, selanjutnya saya juga menyarankan Anda untuk menulis surat. Coba bayangkan, selama ini mungkin Anda ingin mengutarakan sesuatu namun belum berani mengatakannya. Atau mungkin Anda sangat ingin memberitahu amarah yang dirasakan tetapi takut orang lain terluka oleh karenanya. Nah menulis surat bisa dijadikan salah satu terapi self-healing, dimana kita bisa mengutarakan semua hal yang dirasakan (seperti amarah, kesedihan, kebencian, emosi, galau, depresi dan lain sebagainya) dalam surat kemudian silahkan robek/bakar/buang surat tersebut seraya meyakini bahwa energi negatif yang ada pada kita juga ikut terbuang bersama surat tersebut.

Nah, itulah bentuk-bentuk tulisan yang bisa digunakan sebagai self-healing dari persoalan yang terjadi. Intinya adalah jangan menyerah dan cobalah untuk menenangkan diri dari hal sederhana seperti menulis :)


Mungkin itu yang bisa saya bagikan, terima kasih sudah mampir di blog saya :)


Salam,

Nagawati Limantara, C.MAI., C.MMI., C.FH., C.STMI*., C.PS*.

Certified Master of Author Indonesia

Certified Master of Motivator Indonesia

Certified Fundamental Hypnosis

Certified Sekolah Trainer dan Motivator Indonesia*

Certified Public Speaking*


(*) dalam proses