Langsung ke konten utama

Menerbitkan Buku melalui Sistem Self Publishing

Akhir-akhir ini fenomena menerbitkan buku dengan cara self-publishing menjamur di kalangan penulis muda, saya jadi teringat bagaimana saya menerbitkan buku pertama (literary buku pertama) dengan cara self-publishing. Ya, nampaknya saya berbeda dengan penulis lainnya yang mencoba menerbitkan buku pertamanya melalui sistem terbit berbayar yang diadakan oleh penerbit indie.


Menurut saya rekan-rekan perlu mencoba sistem penerbitan self-publishing karena memiliki banyak manfaat, selain karena harganya akan jauh lebih murah. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan mengenai sistem penerbitan self-publishing. Oh iya, sebelum memasuki materi, saya mau bertanya pada kawan-kawan sekalian : 

Apakah ada yang sudah punya buku tunggal?

Siapa yang berkeinginan dalam waktu dekat memiliki karya buku tunggal?

Mengapa kalian ingin menerbitkan buku tunggal?

Menurut kalian, berapa biaya menerbitkan buku kalau tidak menggunakan cara self-publishing?

Bagaimana cara menerbitkan secara self-publishing?

Silahkan Jawab dalam hati saja


Oh iya sedikit penjelasan bagi yang belum tahu apa itu buku tunggal, buku tunggal merupakan sebutan untuk buku karya pribadi/ditulis oleh 1 orang


Menerbitkan buku dengan cara Self-Publishing

Penerbitan buku secara self-publishing adalah sebuah sistem menerbitkan buku dimana proses penerbitannya dari 0 dilakukan oleh penulis sendiri. 

Maksudnya gimana itu kak?

Maksudnya adalah proses penerbitan buku dari mulai naskah mentahnya hingga proses menjadi sebuah buku lengkap itu dilakukan oleh penulisnya sendiri


Kemudian kita akan membahas mengenai apa saja yang harus dilakukan :

1. Menyiapkan Naskah Mentah

Apa itu naskah mentah? Naskah mentah adalah naskah karya kita yang sudah tamat, biasanya dituliskan dalam ms.word secara bebas/tanpa spesifikasi tersendiri. Naskah mentah inilah yang akan dikirim ke penerbit apabila kalian menggunakan sistem penerbitan buku lewat penerbit (baik mayor maupun minor).


2. Mengedit Naskah

Nah, setelah kalian menyelesaikan naskah mentah, kalian harus melakukan self-editing. Secara sederhana kalian bisa membaca secara berulang-ulang naskah yang sudah ditulis dan memastikan tidak ada kesalahan dalam tata bahasa.


3. Layouting Mandiri

Naskah tidak akan menjadi naskah apabila tidak melewati proses layouting, untuk itu kalian harus melakukan treatment layouting pada naskah anda. secara sederhana layouting adalah proses untuk memasukkan naskah mentah pada format sebuah buku dan di desain sebagaimana bentuk isi buku. Ada banyak cara melayout buku, salah satunya menggunakan MS.Word dengan kombinasi aplikasi pembuat desain lainnya. Mungkin terdengar sukar, namun pelan-pelan pasti lancar melaksanakannya


4. Membuat Cover buku

Desain cover bisa kalian desain sebagaimana yg kalian inginkan. Kalian bisa menggunakan aplikasi desain gratis seperti Canva, atau bahkan kalian bisa mendesainnya lewat PPT.


Finishing Pengerjaan Self-Publishing

Setelah kalian melakukan semua tahapan diatas, kalian perlu melakukan finishing dalam penulisan buku Anda. Kalau saya pribadi menyarankan tahap finishing ini kalian lakukan secara kerjasama dengan penerbit indie. 


Finishing itu apa sih kak? Kok ke penerbit indie?

Finishing adalah proses untuk mengurus nomor buku di Perpustakaan Nasional atau yang biasa dikenal dengan ISBN. Saya ambil pengertian dari website perpustakaan nasional (ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN). 


Pusing ya? Hehe

Secara sederhana ISBN adalah tanda kalau buku Anda diterbitkan, sebagai tanda kalau Anda sudah menuliskan sebuah buku dan diakui oleh Perpustakaan Nasional. Kalau kalian menerbitkan buku ber-ISBN, nama Anda akan keluar apabila dicari di website perpustakaan nasional (https://isbn.perpusnas.go.id/)


Nah, kemudian kenapa harus bekerjasama dengan penerbit?

Iya, karena untuk mendapat nomor ISBN kalian harus mengajukannya melalui penerbit. Tapi untuk menekan biaya, kalian bisa mengajukan kerjasama. Biasanya penerbit akan memberikan ISBN secara gratis namun bersyarat seperti harus mencetak sejumlah buku (kalau di penerbit saya wajib mencetak 5 buah buku).


Apa untungnya menerbitkan dengan self-publishing?

1. Membuat kalian lebih menghargai karya kalian

 Karena kalian melakukannya sendiri dari 0 hingga siap diajukan ISBNnya, kalian akan lebih menghargai dan bangga akan karya yang kalian miliki.


2. Mengasah Kreativitas

Dengan rajin menerbitkan secara self-publishing, kalian tentu secara tidak langsung akan mengasah kreativitas kalian dalam bidang kepenulisan (khususnya editing dan desain).


3. Harga jauh lebih murah.

Kenapa saya bilang harganya lebih murah?

1. karena Anda membayar hanya biaya cetak dan dapat menentukan harga jual sendiri, tentu 100% keuntungan menjadi milik Anda.

2. lebih murah karena Anda tidak perlu membayar jasa desain dan layout

Mungkin itu yang bisa saya bagikan, terima kasih sudah mampir di blog saya :)


Salam,

Nagawati Limantara, C.MAI., C.MMI., C.FH., C.STMI*., C.PS*.

Certified Master of Author Indonesia

Certified Master of Motivator Indonesia

Certified Fundamental Hypnosis

Certified Sekolah Trainer dan Motivator Indonesia*

Certified Public Speaking*


(*) dalam proses